My Instagram

My Instagram
My #2015bestnine in Instagram is still the best :)

Sabtu, 17 Maret 2012

Hari Yang Paaaaaanjaaaaaaaaang

17 Maret 2012 kemarin ada banyak kejadian. Mulai dari yang menyenangkan sampai yang menyakitkan ada pada hari itu..

Pagi - pagi aku bangun jam 4.30 untuk bersiap - siap mewakili Madyapadma Journalistic Park dalam menghadiri undangan Kehati di Pantai Samuh, Nusa Dua. Jam 6 aku sudah siap dan menunggu temanku di Bobby untuk naik Bus Sarbagita di Terminal Batu Bulan. Tapi karena temanku yang bernama Mutya kelamaan dandan, kami baru berangkat dari Bobby jam 6.30 pagi -_-"

Mutya Yang Ngaku Item Manis 
Setelah menitipkan motor di rumahnya Adnya Sawitri (Redpel MP 34), aku, Mutya, dan Prana berangkat naik Bus Sarbagita dan sampai di Nusa Dua dengan selamat.

Prana n Mutya dalam Bus Sarbagita

Sesampainya kami di Nusa Dua, mulailah petualangan kami mencari Pantai Samuh (Soundtrack Ayu Ting Ting : Alamat palsu) dan dengan banyak bertanya, sampailah kami di pantai tersebut. Di sana, kami mencari Mbak Sulis yang mengundang kami, saling berjabat tangan dengannya dan teman - temannya, lalu difoto di depan patung terumbu karang oleh salah satu temannya.



Di Pantai Samuh
Sehabis fotoan, kami lalu ditelantarkan dan sibuk dengan kegiatan masing - masing yang berbau Madyapadma (Kegiatan jurnalistik) sambil menunggu patung - patung terumbu karang itu ditenggelamkan.

Prana sibuk dengan Handycamnya

Mutya sibuk dengan kameranya
Sayangnya sampai jam 11 siang, baru 1 patung yang bisa diangkut (belum ditenggelamkan) dan karena Prana ada tugas di MPTV pada jam 2an, maka kami mendahului pulang (tamu undangan lain juga udah pada ngilang)
Proses Pengangkatan Patung Pemecah Ombak
Setelah 1 1/2 Jam
Akhirnya Pakai Traktor
Karena diawali dengan acara berjabat tangan, kamipun mengakhiri kunjungan kami dengan berjabat tangan sama Mbak Sulis dan kawan2nya. Setelah berpamitan, kami memutuskan untuk makan siang dulu sebelum pulang ke Denpasar naik Bus Sarbagita. Karena kelamaan makan, kita hampir ketinggalan bus, untung sopirnya baik, jadi dia mau berhenti dan jemput kita walaupun tidak di halte.

2 jam diperjalan, kami bertiga tertidur saking capeknya. Sampai di halte mana gitu, ada kejadian aneh dimana mbak - mbak tukang tiketnya marah - marah karena tidak ada yang menggantikannya (sambil bercanda sih) dan sesampainya di terminal Batu Bulan, kami bertiga syok karena adanya perubahan suhu yang ekstrim dari dalam bus dan diluar sana. Di bus dingiiin banget sedangkan di terminal panasnya luar binasa (mana kami harus jalan kaki buat ngambil motor di rumahnya Adnya #Untung deket).

Dengan fisik yang kelelahan (dan Mutya yang bersin - bersin kena flu), kami memutuskan untuk langsung pulang dan beristirahat.

Sampai rumah, aku diganggu sama BBM gaje yang promote orang dan broadcast message ga penting sehingga aku kesel dan ganti DP + buat PM supaya ga diganggu karena aku mau tidur, tapi aku malah DISURUH datang rapat MP tentang pembagian dana Kehati sama PU MP 34. Padahal sehari sebelumnya, Kak Ananta selaku pembina ekstra MP sudah mengizinkan aku untuk tidak ikut rapat karena aku tidak ada kepentingan pada rapat tersebut (rapatnya tentang pembagian uang hadiah untuk pengembangan program MP dan aku sebagai KDU nggak perlu uang buat jalanin programku karena programku itu bertujuan untuk nyari uang buat MP). Oleh karena itu Kak Ananta menugaskan aku untuk ikut ke Nusa Dua mewakili MP dalam acara Kehati, tapi tampaknya BU PU 34 ini LAGI - LAGI mengalami MISS KOMUNIKASI yang merupakan MASALAH TERBESAR DALAM MP 34.

Mana dia buat PM kalau "semua juga pengen tidur" segala.. Dikirain aku nggak sakit digituin ? Dia tahu kalau sehari sebelumnya aku hampir nggak tidur karena ngewakilin MP dalam undangan Bentara Budaya ?? Banyak yang ingin aku ungkapkan di blog ini, tapi aku masih sadar kalau aku banyak kekurangan, jadi aku malas nulis macam - macam karena semakin banyak aku nulis, semakin gampang orang lain nyerang aku lewat tulisanku ini..

Sesudah rasa kesal itu hilang, aku minta maaf sama dia walaupun SEBENARNYA aku nggak salah... Tapi karena aku tidak ingin MASALAH NGGAK PENTING ini berlarut - larut, maka kusudahi sampai hari itu saja.. Dan aku pun mandi, sikat gigi, dan keramas sambil dengerin musik untuk membunuh rasa kesalku itu.

DAN SESUDAH MANDI, ADA HUJAN ANGIN !!! Aku sudah pasrah dan merelakan cucian di jemuran yang sudah pasti basah kena hujan, tapi papaku langsung bangun dari tidurnya dan MENYURUH aku yang sudah mandi dan adikku yang DARI TADI MAIN GITAR untuk membantunya mengangkat jemuran. Tapi kenyataannya cuma aku yang ngangkat jemuran sampai basah - basahan.

Keesokannya (hari dimana tulisan ini dibuat), aku sadar bahwa usahaku itu tidak dihargai karena mamaku yang kemarin CUMA tidur menyalahkan papaku karena telat ngangkat jemuran, dan papaku yang CUMA nyuruh aku ngangkat jemuran menyalahkanku karena nggak bisa ngambil inisiatif sendiri dan malah nonton bola. KEREN NGGAK ??

AKU TAHU JEMURANNYA UDAH BASAH KENA HUJAN DAN PAPAKU NYURUH AKU NYELAMATIN JEMURAN YANG UDAH BASAH DENGAN MEMBIARKAN ANAKNYA YANG BELUM MAKAN DAN BARU MANDI BASAH - BASAHAN SEMENTARA ANAK LAINNYA YANG DARI TADI MAIN GITAR SAMA TEMANNYA, MINTA UANG DAN MAKAN KE RESTORAN HANYA DIAM DAN MENONTON.

-SEMPURNA SEKALI HIDUPKU-

Fun facts : selama perjalanan pulang - pergi Nusa Dua, Aku, Prana, dan Mutya selalu dikira anak kuliahan oleh orang - orang yang bertemu dengan kami :)

3 komentar:

  1. Jadi intinya.... ini musibah jemuran ya? :))

    BalasHapus
  2. Hahaha, baru kebaca komentarnya kakak.. Ya nilai aja sendiri kak.. Tulisan jaman purba nii.. Udah lupa :D

    BalasHapus