My Instagram

My Instagram
My #2015bestnine in Instagram is still the best :)

Kamis, 01 Maret 2012

Jurnalistik Inspiratif

Dorong Dengan Tulisan
              Pers identik dengan jurnalistik dan teknik jurnalistik itu disebut sebagai jurnalisme. Menurut Bill Kovach & Tom Rosenstiel, jurnalis dan kritikus pers dari Amerika dalam “Sembilan Elemen Jurnalisme”, tujuan utama jurnalisme itu adalah menyediakan informasi yang dibutuhkan warga agar mereka bisa hidup bebas dan mengatur diri sendiri.



                  Dengan demikian jurnalisme memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu memberi informasi kepada pembaca bahwa ada banyak pilihan dalam hidup ini. Namun fungsi ini kurang disadari oleh pembaca itu sendiri. Maka masyarakat, terutama yang hidup dan tinggal di daerah pedalaman, daerah terkucil maupun daerah terpencil dimana informasi dari pers melalui media seperti media cetak dan elektronik yang susah dicapai, cenderung bersifat acuh terhadap pilihan yang ada dari generasi ke generasi dan hanya mengikuti leluhurnya atau orang yang menjadi panutannya. Tidak banyak perubahan dalam pola hidup keseharian orang – orang, terutama di daerah terpencil itu karena mereka tak tahu bahwa ada banyak hal yang bisa dipilih. Tugas seorang jurnalis adalah memberi tahu mereka bahwa ada pilihan lain dalam hidup ini dan hanya memberi tahu, tidak memaksa. Goenawan Mohammad, seorang sastrawan Indonesia yang terkemuka sekaligus pendiri majalah Tempo bahkan pernah berkata bahwa mewartakan sebuah berita tak hanya mewartakan keadilan semata, namun yang lebih penting adalah bagaimana supaya keadilan tersebut menjadi inspirasi bagi keadilan-keadilan lain. Itulah salah satu alasan beliau mendirikan media pers melalui majalah Tempo, tapi permasalahannya adalah bagaimana cara memberi inspirasi tersebut?

              Akhir bulan Oktober 2009 kemarin beliau dan seorang temannya meliput perayaan Hari Pangan Sedunia di Tempat Peziarahan Katholik Sendangsono, Kulonprogo, Yogyakarta. Perayaan ini sebenarnya sebuah perayaan biasa, sederhana. Namun ada satu hal yang membuat mereka tertarik. Di Sendangsono ada sebuah kelompok kesenian yang mampu memompakan semangat pelestarian alam melalui kesenian yang mereka pentaskan. Yang menarik bagi beliau adalah bagaimana sebuah kelompok atau organisasi yang baru didirikan dan berusia 2 tahun sudah mampu merekrut para kaum muda untuk menghasilkan karya seni yang bertema pelestarian alam. Tema inilah yang beliau soroti. Tentu usaha melibatkan kaum muda ini tidaklah mudah, karena arus globalisasi luar biasa kuat mendera warga negeri ini. Sebagai contoh, sekarang banyak anak kecil yang sudah bisa menggunakan HP, padahal dulu saat beliau kecil, mengenal HP pun tidak. Hal itu memang baik dalam beberapa hal, tapi nilai negatifnya lebih banyak terlihat dari cara penggunaan HP oleh anak – anak tersebut dimana fungsi HP yang sebenarnya untuk memudahkan komunikasi digunakan sebagai sarana mencontek saat ujian, tempat menyebarnya video porno dan lain sebagainya.

            Usaha kelompok yang diliput oleh Pak Goenawan untuk mengenalkan tradisi bermusik dan isu pelestarian alam, bagi beliau bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Pasti ada banyak hambatan. Inilah yang beliau coba kupas. Melalui tulisan tersebut, adik dari Kartono Mohammad ini mencoba menyampaikan dua hal. Yang pertama, bahwa pelestarian alam merupakan sebuah usaha yang harus dilakukan dan sangat realistis untuk dilakukan. Kedua, melalui tulisan tersebut beliau mencoba mengajak mereka yang ingin memulai sebuah “proyek” untuk tidak mudah patah semangat. Semakin seseorang bersifat kreatif, semakin mudah sebuah program dilaksanakan.

              Membicarakan mengenai Jurnalistik Inspiratif, pasti akan ada pertanyaan mengenai cara membuat tulisan atau artikel yang bisa memberikan inspirasi bagi pembacanya seperti yang merupakan tujuan utama dari jurnalistik yang inspiratif. Cara membuat artikel jurnalisme inspiratif itu tidaklah mudah. Para jurnalis profesional biasanya mengawali tulisannya dari fakta di lapangan serta peristiwa atau kisah apapun yang ada dan bisa digali. Sambil menggali data, para jurnalis dituntut untuk mencoba membayangkan apa kesulitan yang dihadapi dan bagaimana pemecahannya. Bagian inilah yang menjadi kunci dari jurnalisme inspiratif. Bagaimana penulis mencoba meyakinkan pembaca bahwa setiap kesulitan pasti ada solusi sambil memberikan data-data yang realistis mengenai kasus yang dilaporkan.

               Jika bisa memilih, coba pilihlah kisah-kisah yang memiliki unsur ironi kehidupan. Misalnya keluarga miskin yang ingin menyekolahkan anaknya sampai S2. Atau masyarakat pedesaan yang berpola pikir sederhana yang mencoba melestarikan alam dengan cara-cara sederhana dan berbiaya murah. Atau penyandang cacat fisik yang produktifitasnya luar biasa. Dalam hal pemaparan, selalu gunakan bahasa dan konstruksi kalimat yang sederhana. Karena tujuan penulisan yang inspiratif bukanlah untuk pamer kemampuan, namun agar pembaca memahami bahwa kisah yang ditampilkan adalah sesuatu yang menarik sehingga membuat pembaca betah untuk membacanya dan mampu memetik hikmah serta memberi insprirasi baginya dalam berbuat dan bertindak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar