“Duh galau”. Dua kata tersebut
sering terdengar dari mulut perempuan berparas cantik ini. Baru sehari kuliah,
dia sudah ditunjuk untuk jadi kordinator tingkat atau KORTI di kelas Agri B
pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Siapakah dia ?
Ni Made Riana Fitri. Itulah nama
yang diberikan oleh I Ketut Duana dan Ni Wayan Suriani 17 tahun silam. Cewek
yang hobi menari ini baru saja melaksanakan upacara pendewasaan atau lebih
akrabnya dikenal dengan nama metatah (menek kelih). Upacara pendewesaan menurut Agama Hindu yang
dilakukan Riana dilaksanakan pada 6 Agustus 2013 bertepatan dengan hari
pernikahan kakaknya, I Wayan Richiana. Walau demikian, Riana lebih suka
menyebut dirinya masih kecil dan belum dewasa. “Aku kan masih kecil”, ujar
Riana sambil tersenyum saat ditanya mengenai pertanyaan yang bersifat privasi.
Saat ini Riana tinggal di tampat kos Jalan Goa Gong gang Taman Sari. Meskipun
Riana memiliki beberapa masalah di tempat kosnya seperti masalah dengan pemilik
kos dan teman sekamarnya, namun Riana tak mempunyai banyak pilihan karena asal
Riana cukup jauh. Riana sebenarnya tinggal di Banjar Tua Desa Tua, Marga,
Tabanan. Tapi karena kini Riana kuliah di Fakultas Pertaniam Unud, Jimbaran,
maka Riana harus tinggal di tempat kos untuk memudahkan dirinya menjangkau
tempat kuliah.
Sebelum kuliah di Fakultas
Pertanian Universitas Udayana, penyuka warna merah ini mengenyam pendidikannya
sejak TK hingga SMA di Tabanan. Uniknya, saat TK Riana harus menipu dunia
dengan mengubah akte kelahirannya yang sebenarnya lahir tanggal 10 November
1995 menjadi 10 Agustus 1995 agar bisa mendahului bersekolah di TK Marga.
Karena hal itulah, banyak orang yang salah mengucapkan selamat saat Riana
berulang tahun sehingga cewek yang ngefans Avril Lavigne ini harus menjelaskan
berulang – ulang ke teman – temannya yang ingin tahu. Kendati demikian,
keputusan yang diambil Riana tidaklah buruk. Berbagai prestasi telah diukirnya
saat menuntut ilmu bersama dengan orang – orang yang lebih tua darinya.
Prestasi yang pernah diraih oleh cewek penganut motto hidup Keep Moving Forward
ini diantaranya adalah sebagai juara 2 kelas 1-6 SD, juara 1 tari Bali SD,
juara umum kelas 1 & 2 SMP, juara umum kelas 2 & 3 SMA, juara 2 menulis
karya ilmiah SMA tingkat kabupaten, 10 besar lomba astronomi tingkat kabupaten
dan masih banyak lagi lainnya.
Wanita penyuka steak ini sejatinya memiliki
hobi membaca buku. Sayagnya sejak mulai kuliah, Riana lebih suka keluar atau
berjalan – jalan karena menurutnya membaca itu melelahkan. Selain itu faktor
kemajuan teknologi atau akibat berkembangnya gadget yang sangat cepat membuat
Riana lebih suka membaca TL (Time Line) yang ada pada jejaring sosial Twitter.
Karena kemajuan teknologi pula, berkomunikasi dengan orang yang jauh menjadi
lebih mudah dan membuat Riana lebih suka chattingan via BBM (Black Berry
Mesengger) untuk mencari informasi dibandingkan membaca buku. Cewek yang lebih
suka makan diluar daripada makan di rumah ini mengatakan bahwa dirinya tidak
mau dan tidak bisa menjadi gendut.”Padahal kalau makan di rumah bisa nambah,
tapi sampai sekarang nggak gendut – gendut. Untung nggak bisa, soalnya cowok
suka sama cewek yang kurus kan”, curhat cewek penyuka minuman soda atau Coca
Cola ini.
Meskipun dari luar terlihat dewasa
dan terkesan pemberani, tapi cewek setinggi 163 cm ini ternyata memiliki
ketakutan yang mendalam terhadap 1 serangga. Seperti cewek pada umumnya, Riana
takut terhadap ulat bulu dan itu ada alasannya. Saat SD Riana tidak sengaja
menggenggam ulat bulu dan seluruh badannya gatal – gatal sampai tidak bisa
tidur. Saat SD pula satu – satunya hewan peliharaan cewek seberat 48 kg ini
dibunuh didepan matanya sendiri karena ada perburuan anjing rabies pada waktu
itu. Sejak SD hingga SMP Riana bercita – cita menjadi dokter seperti anak –
anak kebanyakan, tapi sekarang Riana yang memiliki penyakit maag ini sadar
bahwa menjadi dokter tidak seasik
kedengarannya. “Jadi dokter itu kayaknya nggak asik. Kerjaannya
ngeliatin luka orang terus, padahal ngeliatin luka sendiri aja nangis”,
ujarnya. Sejak saat itu Riana berharap untuk masuk Fakultas Ekonomi UNUD agar
bisa belajar hitung – hitungan ekonomi dan bercita – cita menjadi pegawai Bank.
Meski kenyataannya sekarang Riana kuliah di Fakultas Pertanian, tapi ia tetap
bersyukur karena masuk jurusan Agrbisnis dan masih bisa belajar Manajemen
Ekonomi dan mengejar cita – cita barunya. (Bgs)
*Tulisan ini pernah dimuat dalam tabloid anggota Pers Mahasiswa Akademika UNUD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar