My Instagram

My Instagram
My #2015bestnine in Instagram is still the best :)

Sabtu, 02 Januari 2016

1-1-2016 : Tahun Kemenangan (ku)

            “Duar, toet, happy new year !” Sama seperti tahun sebelumnya, kembang api, terompet dan teriakan para tetangga memeriahkan dimulainya tahun 2016. Tidak ada perbedaan sama sekali dibandingkan tahun 2015.

            Perbedaan yang kurasakan mungkin dari caraku merayakannya tahun ini. Tahun lalu aku merayakan pergantian tahun bersama keluarga besar ibuku dengan acara manggang bersama sambil menunggu jam 12 malam. Tahun ini aku hanya merayakannya bersama dengan keluarga kecilku minus Yoga, adik pertamaku yang tidak pulang karena masih UAS di Bogor. Kegiatan yang aku lakukan juga hanya bermain PS bersama Gusdha, adikku yang paling kecil. Belum lagi mamaku yang tidur dan nggak bisa dibangunin jam 12 malam. Alhasil aku hanya merayakan pergantian tahun bersama papa yang berhasil kubangunkan dari tidurnya dan adikku yang paling kecil. Kami merayakan tahun baru 2016 dengan acara menonton kembang api yang dihidupkan tetangga dari lantai 2 rumah kami dan dilanjutkan dengan acara sembahyang bertiga.

Perayaan Th Baru 2015
Perayaan Th Baru 2016
            Aku yang sejak jam 9 malam tahun 2015 selalu kalah saat bermain PS melawan adikku, tiba-tiba saja menjadi tak terkalahklan setelah pergantian tahun 2016. Dari hal kecil itu, aku merasa bahwa tahun ini aku tidak akan terkalahkan dam menurutku itu bisa terjadi karena aku serius, berusaha dengan keras untuk tidak kalah dan berdoa sebanyak-banyaknya saat bermain PS melawan adikku (main PS aja aku berdoa).
“Masak diawal tahun aku harus kalah lagi lawan adikku ?” Pertanyaan itu menggema didalam diriku. Dari pertanyaan itu, alam bawah sadarku pasti sudah mengumpulkan niat untuk mengalahkan adikku. Seperti kata banyak orang : kalau ada niat, pasti ada jalan. Tapi, niat tanpa usaha tidak akan menjadi apa-apa, dan usaha tanpa doa… (Kau pasti tahu kelanjutannya).

Diluar itu semua, ada satu hal yang menjadi pertanyaanku. Kenapa pergantian tahun selalu kita rayakan dengan meriah, sementara pergantian hari, minggu dan bulan tidak kita rayakan semeriah tahun baru ?? Aneh kan ? Menurutku jawaban pertanyaan itu karena kebanyakan manusia masih merasa gengsi jika tidak melakukan perayaan yang meriah pada hari yang hanya datang setahun sekali ini. Hahaha..
Meskipun agak sedih, tapi inilah kenyataannya. Berkaca dari kegiatanku tanggal 1 Januari 2015, dulu aku juga terjebak dalam pola pikir seperti itu. Tahun lalu aku bersama teman-teman SMA ku merayakan pergantian tahun dengan bermain ke pantai di Jimbaran hingga malam dan menutup hari dengan makan bersama di salah satu restoran siap saji di wilayah Kuta. Dan kali ini kalian tahu aku merayakan awal tahun kemana ? Aku bersama keluargaku makan ayam lalapan bersama dilanjutkan dengan sembahyang ke Pura Tirta Empul untuk melakukan pemlukatan (pembersihan diri menurut Agama Hindu). Cukup kontras ya ? Hehehe.

Melali Diawal Th 2015
Melukat Diawal Th 2016

            Bukannya menyalahkan gaya hidup yang suka bermain / menghabiskan waktu bersama teman-teman dan menikmati makanan siap saji yang terkesan mewah, tapi alangkah baiknya jika kita juga tidak meninggalkan budaya asli kita sendiri. Sisakan waktu bagi keluarga, kembali mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan terapkan pola hidup sederhana. Kalau kadang-kadang khilaf sih tidak masalah karena aku juga masih sering melakukannya. Yang paling penting adalah tetap menikmati hidup pada tahun 2016 ini dengan lebih banyak melakukan hal-hal baik dibandingkan tahun sebelumnya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar