My Instagram

My Instagram
My #2015bestnine in Instagram is still the best :)

Minggu, 26 Februari 2012

Resensi Novel

Kisah Seorang Jawa di Pulau Seribu Pura


Judul                     :  Pelangi di Langit Bali
Penulis                  :  Fanny J Poyk
Penerbit                :  Bestari Buana Murni
Cetakan                :  Juni 2009
Tebal                     : 192 halaman; 14 x 21 cm
Harga                    :  Rp 35.000,-

                Sebagai  orang yang lahir di Bima, NTB, Fanny Jonathans Poyk selaku penulis mampu menggambarkan suasana pulau Bali dengan cukup baik pada novelnya yang berjudul Pelangi di Langit Bali ini. Dalam novelnya, ia menceritakan tentang kehidupan seorang anak dari Pulau Jawa yang pindah rumah ke Bali dan mengalami berbagai cobaan. Karena sebagian besar cerita dalam novel ini diambil dari kisah nyata penulis saat ia pindah ke Bali, penulis mampu menarik pembaca dengan mudah ke dalam dunia novel tersebut. Novel seharga Rp 35.000,- itu juga mengandung banyak nilai moral dan cocok dibaca siapa saja, khususnya kalangan remaja.


           Ditinjau dari segi redaksional, novel ini dapat membantu menambah nilai kepekaan dan kemanusiaan  pada diri kita karena pada novel ini digambarkan keadaan seorang anak yang boleh dibilang cukup sengsara dan cukup sering terjadi pada kehidupan orang luar yang menetap di Bali. Novel ini juga mampu mengenalkan beberapa kebudayaan yang ada di Bali karena pada beberapa ceritanya dimasukkan hal – hal budaya yang hanya ada di Bali. Selain itu, novel ini dibuat dengan sangat rapi dan kata – kata yang dipakai tidak terlalu baku sehingga mudah dimengerti pembaca. Dengan terjemahan di halaman 191, pembaca tidak akan sulit utuk mengartikan beberapa tulisan berbahasa Bali yang ada pada novel ini. Dari segi artistik, novel yang diterbitkan oleh Bestari Buana Murni ini nyaman dibaca karena font dan ukuran tulisannya terlihat jelas. Selain itu, pada tiap bab baru, terdapat gambar pemeran utama pada novel ini sehingga pembaca tidak jenuh. Pada cover, dapat terlihat nuansa muda dan ciri khas Bali dengan adanya gambar anak – anak dan pura yang didominasi oleh warna oranye. Dengan cover yang unik dan berwarna cerah, pembaca dapat dengan mudah mengenali novel ini. Kertas yang digunakan pada novel ini cukup bagus dan tidak gampang robek.

                Walaupun begitu, kekurangan pada buku ini dapat dilihat pada penggunaan bahasa daerah Bali yang tergolong “kasar”, dan beberapa tulisan yang menumbar aib Bali seperti cerita tentang leak, cetik, dan sebagainya. Tapi dari tulisan itu pula bisa kita petik bahwa Bali itu tidak hanya diisi oleh hal – hal baik saja dan nilai moral yang bisa didapatkan setelah membaca novel ini adalah bahwa kesabaran pasti akan membuahkan hasil serta jangan pernah menyerah pada kemiskinan. (BGS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar